Tahukah Bunda? Semua anak sebenarnya memiliki potensi yang berbeda. Si A kurang cemerlang dalam hal matematika, tapi Si A sangat hebat dalam berolahraga. Pernahkah Bunda menemukan hal yang serupa pada Si Kecil?

Pemahaman tersebut memang bergantung pada sudut pandang mana Bunda memaknai arti kata bodoh ataupun cerdas. Kami menggunakan sudut pandang terbalik, seandainya Si Kecil memiliki hambatan dalam belajar, apa pun penyebabnya dan Si Kecil diberi label “bodoh”, maka kami akan mencari kondisi terbaik Si Kecil

Dear Bunda, Perkenalkan namaku Bunda Devi, Pada artikel sebelumnya, saya telah menjelaskan 9 jenis kecerdasan majemuk atau multiple intelligent menurut Howard Gardner, (Klik disini untuk membaca artikel 9 Jenis Kecerdasan), diantaranya cerdas alam (naturalis), cerdas gambar dan ruang (visual-spasial), cerdas gerak (kinestetik), cerdas eksistensial, cerdas matematis-logis (kognitif), cerdas bahasa (linguistic), cerdas musik (musikal), cerdas diri (intrapersonal), dan cerdas bergaul (interpersonal).

Sesuatu yang sederhana sering kali terlupakan. Namun, sebenarnya hal tersebut berdampak begitu besar pada diri seseorang, Bunda. Hal yang sama terjadi juga

Bunda, apa kabarmu hari ini? Aku harap Bunda selalu sehat dan bahagia. Aku tahu bahwa Bunda selalu menemani dan mendampingiku tanpa keluh kesah. Bunda, melihat wajah lelahmu ingin rasanya kusampaikan kata dalam hatiku. Sekarang, aku ingin berbicara denganmu. “Bunda, aku tidak tahu kapan engkau bangun. Namun, begitu aku beranjak dari tempat tidur sudah kulihat makanan terhidang di meja beserta bekal sekolahku”

Ketika Si Kecil memasuki masa PAUD maupun TK (3-5 tahun), mereka akan mulai mengerti tentang tingkah laku/kebiasaan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh, Bunda. Anak Bunda akan belajar banyak hal dari mulai toleransi, kepedulian, sopan santun dan juga rasa hormat. Selain peran Bunda di rumah, peran ibu guru di sekolahpun menjadi penting. Ini karena aktivitas anak dalam sehari telah terbagi ke dalam lingkungan rumah dan sekolah.

Tidak mudah memang untuk menjadi seorang Bunda ideal. Tidak ada juga aturan tertulis untuk menjadi seorang Bunda yang ideal. Meskipun begitu, sosok Bunda ideal yang paling penting adalah yang memahami tanggung jawabnya sebagai ibu dan menanamkan nilai-nilai terbaik dalam pikiran anaknya hingga membawa anak sebagai manusia yang percaya diri, bahagia dan baik.

Mungkin Bunda pernah melihat iklan di televisi yang mengatakan bahwa “berani kotor itu baik” dengan visualisasi anak kecil yang asyik bermain bola dan bajunya menjadi begitu kotor. Lalu, apakah memang begitu?

Bunda menginginkan anak yang percaya diri? Ya, kepercayaan diri adalah sebuah karakter yang begitu penting bagi manusia secara umum. Pada anak-anak, kepercayaan diri akan membuat dia lebih nyaman dalam belajar maupun bermain. Untuk itulah Bunda perlu untuk “menciptakan” anak-anak percaya diri tersebut. Inilah Bunda beberapa kiatnya seperti yang dilansir dari parents magazine dalam parenting.com:

Rachel Beller, R.D., pendiri Beller Nutritional Institute in Beverly Hills California dan ibu dari 4 anak yang ahli dalam hal makanan untuk penanggulangan penyakit memberikan sugesti beberapa makanan yang setiap gigitannya mengandung nutrisi yang dibutuhkan anak. Makanan super inipun tidak sulit untuk ditemui lhoh Bunda. Ini beberapa di antaranya seperti dilansir dari parenting.com:

Berapa lama Si Kecil boleh berada di depan layar gadget? Tentu hal itu menjadi pertanyaan banyak Bunda yang sudah membolehkan anaknya untuk bermain gadget.

Si Kecil sering rewel? Untuk anak usia 1-2 tahun, rewel adalah salah satu bentuk komunikasi tentang apa yang dia inginkan seperti ingin minum susu, ganti popok dan mengambilkan mainannya namun belum punya kemampuan bahasa yang memadai untuk melakukannya. Mereka akan frustrasi ketika Bunda tidak merespon apa yang dia “katakan”. Lalu, bagaimana Cara Untuk Mengatasi Si Kecil Yang Rewel tersebut? Berikut beberapa caranya seperti dilansir dari parenting.com: